Selasa, 05 Februari 2013

Istilah Organik dan Anorganik


Istilah organik dan anorganik pertama kali diusulkan oleh Karl Wihem Scheele (1742 -1786) dari Swedia pada tahun 1780. Kemudian pada tahun 1807, Jons Jakob Berzelius(1779-1848) mengeluarkan teori bahwa senyawa-senyawa organik hanya dapat dibuat di dalam tubuh makhluk hidup dengan bantuan daya hidup atau Vis Vitalis (Latin), sehingga senyawa organik tidak mungkin dapat dibuat dari senyawa anorganik di laboratorium.

Oleh karena Berzelius dipandang sebagai ahli kimia terbesar pada saat itu, teorinya dianut oleh para ilmuwan lainnya tanpa ragu-ragu. Ternyata teori Vis Vitalis itu tidak bertahan lama, dan perbaharui oleh murid Berzelius sendiri, Friedrich Wohler (1800 -1882) dari Jerman. Pada tahun 1827, Wohler mereaksikan perak sianat dengan amonium klorida untuk membuat amonium sianat, reaksinya sebagai berikut :
AgOCN + NH4Cl   —>   NH4OCN + AgCl(s)
Ketika Wohler menguapkan pelarut air untuk memperoleh kristal padat amonium sianat, ternyata pemanasan yang terlalu lama menyebabkan amonium sianat berubah menjadi urea  NH4OCN —> (NH2)2CO
Penemuan Wohler itu menggemparkan dunia ilmu kimia, sebab urea (senyawa organik) dapat dibuat dari amonium sianat (senyawa anorganik), atau sebagaimana bunyi surat Wohler kepada Berzelius tertanggal 22 Februari 1828 : “ Saya mampu membuat urea dalam tabung reaksi tanpa bantuan ginjal hewan atau manusia “.
Sejak saat itu banyak senyawa organik yang diproduksi di laboratorium, bahkan para ahli kimia mampu mensintesis senyawa-senyawa organik yang baru.

Perbedaan antara senyawa organik dengan senyawa anorganik

NoSenyawa OrganikSenyawa Anorganik
1Kebanyakan berasal dari makhluk hidup dan beberapa dari hasil sintesisBerasal dari sumber daya alam mineral ( bukan makhluk hidup)
2Senyawa organik lebih mudah terbakarTidak mudah terbakar
3Strukturnya lebih rumitStruktur sederhana
4Semua senyawa organik mengandung unsur karbonTidak semua senyawa anorganik yang memiliki unsur karbon
5Hanya dapat larut dalam pelarut organikDapat larut dalam pelarut air atau organik

Secara struktur senyawa organik pada dasarnya memiliki rangka utama unsur karbon ( C ) yang mengikat unsur non logam yang lain (hidrogen, oksigen, nitrogen). Sebagian besar senyawa organik adalah senyawa hidrokarbon (tersusun oleh karbon dan hidrogen) kecuali beberapa senyawa seperti urea dimana karbon tidak mengikat hidrogen.
Dari definisi di atas dapat dijelaskan senyawa karbon dioksida, karbon monoksida, asam karbonat, arang atau berlian adalah bukan senyawa organik karena karbon tidak mengikat hidrogen.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar